Cafe unik di Jember | Nongkrong Tapi Ngaji

25-01-2021

Cafe Unik di Jember ini patut Anda tahu. Spot kuliner tradisional ini bernama Putra Semanggi Nol Kilometer Jember yang terletak di Jalan Brantas 4 RT 2 RW 27 Kelurahan Sumbersari, Jember. Cafe ini didirikan pada 13 Mei 2018.di lahan fasilitas umum.

Ini sebuah amanah dari sesepuh dan leluhur yang mengamanahkan sebuah wasiat tidak tertulis bahwasannya lahan tersebut harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan warga setempat.

Kemudian putra daerah, Abraham Hendra Cipta merasa mempunyai tanggung jawab dengan amanah tersebut dan merealisasikannya. Tentunya dengan musyawarah dengan kerabat dan warga setempat, disepakati untuk membuka usaha kuliner dengan konsep memberdayakan warga sekitar.

Serba Limaju

Julukan Putra Semanggi ternyata mempunyai makna dan konsep unik yaitu pujasera tradisional. Pengelola makanan diamanahkan kepada ibu-ibu PKK dan DAMA (Dasa Wisma). Selain itu, tujuannya juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama ekonominya.

Saat ini, sudah ada tujuh orang pengelola makanan tradisional. Setiap orang dibatasi untuk mengelola enam menu. Dan harga makanan berat dibandrol all menu Rp 7 ribu saja sedangkan camilan dan minuman serba 5 ribu.

Beragam minuman yang tersedia sebanyak 66 menu, 18 menu makan berat dan 18 menu camilan. Makanan bestseller-nya yaitu Nasi Bakar.

Cafe Nol Kilometer sebelum pandemi buka dari pukul 09.00 hingga 24.00. Namun setelah vakum dampak pandemi selama 6 bulan, Nol Kilometer buka kembali dengan pembatasan yaitu pukul 10.00-22.00 WIB, Senin hingga Sabtu. Sedangkan Ahad buka pukul 16.00 WIB. 

Mengapa harga makanan dan minuman hanya dibandrol dengan harga Rp 5-7 ribu? Menurut pengelola, itu karena targetnya adalah mahasiswa. Kebanyakan mereka berasal luar kota dan jauh dari orang tua. Semangatnya membantu saling menguntungkan, antara warga dan mahasiswa.

Dipenuhi Kata Mutiara & Nasihat

Salah satu keunikan destinasi kuliner ini adalah di setiap sudut ruang cafe nol kilometer ini terdapat banyak kutipan dan kata-kata inspirasi dengan bahasa Jawa. Jadi, selain dapat menikmati makanan dan minuman dengan harga murah dan rasa yang khas, kita juga dapat memotivasi diri sendiri dengan membaca berbagai kalimat-kalimat motivasi itu. Ya, anggap saja ini self reminder untuk memperbaiki diri.

Jumlah karyawan saat ini sebanyak 14 orang. Sebagian besarnya adalah mahasiswa dan mahasiswi dari kampus sekitar Jember. Salah satu tujuannya karena ingin memberdayakan mahasiswa yang ingin bekerja paruh waktu. Ini untuk tambahan menambal biaya makan-minum serta menambah pengalaman.

“Dulu saya juga punya pengalaman yang sama. Waktu kuliah dulu saya juga merantau. Jadi saya merasakan bagaimana perjuangan bertahan hidup dalam menimba ilmu di kota orang,” tutur Hendra, pengelola Café Nol Kilometer Jember.

Selain itu, café ini juga sering menyelenggarakan kegiatan sosial keagamaan, seperti majelis shalawatan setiap enam bulan sekali dan sema’an (saling simak bacaan) Al Qur’an satu bulan kali.

Ada juga kegiatan khas hari Jumat, misalnya berbagi makanan, sembako, dan baju bekas yang dikumpulkan dari sedekah warga sekitar. Kegiatan tersebut rutin dilakukan sampai saat ini.

“Harapan saya ke depan untuk Café Nol Kilometer ini dapat lebih bermanfaat untuk orang banyak, bisa memperluas lahan, pemberdayaan masyarakat, dan tentunya sebagai tempat perbaikan diri,” pungkas Hendra kepada Al Falah.(shela)