Istri Menyesal Setelah Suami Meninggal | Dulunya Sering Meremehkan

21-06-2021

Istri Menyesal Setelah Suami Meninggal | Berapa lama Anda sudah berkeluarga? Adakah sesuatu yang berkesan dari pasangan Anda? Dikisahkan seorang ibu menjanda ditinggal meninggal suaminya. Ketika ditanya kenapa ia tidak menikah lagi.

Padahal dia masih cantik dan banyak orang yang mau nikah dengannya. Dia menjawab akan fokus mendidik anaknya untuk menebus cinta pada suaminya.

Dia bercerita selama berumah tangga, dia telah menyia-nyiakan perannya sebagai seorang istri. Dia tidak melayani suaminya dengan baik. Karena dia memang tidak mencintainya. Kisah istri menyesal setelah suami meninggal ini patut jadi pelajaran bagi kita. 

Istri Menyesal Setelah Suami Meninggal, Dulunya Nikah Karena Dipaksa Ortu

Dulu mereka menikah karena desakan orang tua. Namun suaminya sangat baik. Salah satu bentuk kebaikannya adalah mempercayakan penghasilan bulannya kepadanya.

Setiap bulan  langsung menyerahkan gajinya kepadanya. Dan sebagian besar uangnya dia gunakan untuk kebutuhan dirinya. Mulai dari belanja sampai untuk kebutuhan berdandan.

Setelah bertahun-tahun hidup berumah tangga, sampai suatu hari suaminya mendadak sakit dan dirawat di rumah sakit. Sebenarnya suaminya sudah lama mengidap sakit, namun ditahan saja dan dirawat sendiri.

Semakin lama makin kritis. Yang aneh, saat awal di rumah sakit, perasaan si istri biasa-biasa saja. Ia tidak merasakan kekhawatiran atau pun sedih.

Jangan Sampai Terlambat Menyadarinya

Saat sedang menunggu suaminya di rumah sakit, ada teman suaminya berkunjung dan istri pun dipanggil suaminya, dan berkata, “Bunda, saya titip anak-anak. Tolong dididik dengan baik. Ayah tidak tahu berapa lama bisa bersama kalian. Maafkan ayah jika selama ini belum sesuai harapan Bunda.”

Saat itu mulailah bergetar hati istrinya. “Bunda tidak perlu khawatir, ayah sudah siapkan beberapa unit usaha yang dikelola teman terpercaya yang bisa menghidupi Bunda dan anak-anak ke depan.”

Tambah bergetar hati si istri. Ternyata suaminya betul-betul memikirkan dia dan anak-anak. Sedangkan si istri hanya memikirkan diri sendiri. Mulailah ia merasa bersalah dan merasakan sesal yang sangat dalam. Istri menyesal setelah suami meninggal. Dia sangat terpukul mengetahui semua kebaikan suaminya itu

Rasa sesal itu semakin dalam tatkala suaminya pada akhirnya tellah meninggalkan dia dan anak-anak. Ia betul-betul terpukul dan menyesal. Kenapa rasa cinta itu baru muncul di saat semuanya sudah terlambat.

Berputar kembali kenangan bagaimana kebaikan suaminya. Kadang suami pulang tanpa mendapati makanan. Terpaksa suaminya memasak sendiri. Sedangkan istri hanya bersantai.

Inilah Makna Cinta Yang Sebenarnya

Bagaimana kabar keluarga Anda dan kita semua?

Cinta adalah ekspresi kebaikan yang kita persembahkan kepada pasangan kita. Maka jangan bicara cinta tanpa kebaikan. Semakin cinta berarti semakin kuat kita melahirkan kebaikan-kebaikan kita pada pasangan kita. (Baca juga: Suami Sebagai Imam Dalam Keluarga | Tips dan Cara Melatih)

Kapankah Muncul Cinta?

Jejak cinta adalah saat Anda sedang sendirian dan sedang mengingat pasangan Anda. Kebaikan apa yang paling Anda ingat darinya?

Bagi suami mungkin suguhan teh di pagi hari yang hari ini sudah tidak ada lagi yang menyuguhkan. Mungkin senyum khas pasangan saat menyapa di balik pintu saat pulang kerja. Mungkin tata rumah yang selalu rapi saat pulang kerja dan masih banyak lainnya.

Bagi istri, mungkin itu berupa sigapnya suami yang selalu meringankan bawaan istri saat dalam perjalanan. Mungkin juga raut muka optimis dan kata-kata lembut yang meringankan setiap bebannya.

Mungkin juga teguran-teguran yang meneguhkan untuk istiqamah baca Al-Quran, saat shalat malam bersama, tilawah bersama dan mungkin-mungkin yang lain.

Itulah yang saya maksudkan jejak cinta. Saat kita meninggalkan keluarga lebih dahulu. Kira-kira apa yang paling diingat pasangan dari kita? Jejak cintakah yang berupa kebaikan-kebaikan kita atau malah sebaliknya?

Membuat Jejak Cinta Agar Pernikahan itu Langgeng 

Kita tidak perlu berpikir muluk-muluk untuk membuat jejak cinta dalam keluarga. Setiap kebaikan sekecil apapun bisa menjadi jejak cinta. Kumpulan kebaikan yang kita kerjakan secara ikhlas dan terus-menerus akan menjadi ledakan kesan yang sangat luar biasa pada saatnya.

Barangkali mungkin hanya berupa senyum cerah saat menyambut suami, menyiapkan tas kerja, menyuguhkan teh, membuat rumah rapi, indah dan harum. Terkadang memang terkesan biasa pada pasangan.

Namun pada saatnya kebaikan kecil ini akan menjadi ledakan kesan yang kuat menyentak perasaan saat bertemu dengan momentumnya atau saat semua hal tersebut tidak ditemui lagi dan pergi bersama kepergian Anda. Istri menyesal setelah suami meninggal karena terlambat memahami pasangannya. 

Terkadang kita kita tidak tahu bahwa kebaikan kita telah menimbulkan kesan yang begitu mendalam pada orang lain termasuk pasangan kita. Karena kita tidak pernah mempedulikannya. 

Yang perlu kita pedulikan hanyalah banyak memproduksi kebaikan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kembali apakah hal tersebut telah menimbulkan jejak cinta atau tidak. Yang pasti, di antara banyaknya kebaikan yang kita produksi pasti ada yang bertemu dengan momentumnya, sehingga menimbulkan jejak cinta yang begitu mendalam. (Baca Juga: Agar Emosi Stabil | Tips Bagi Suami Istri)

Jejak Cinta Paling Membekas Pada Rasulullah

Mari kita belajar kepada Khadijah, yang jejak cintanya tiada tergantikan oleh kebaikan istri-istri nabi yang lain. Sehingga walaupun sudah meninggal, masih menimbulkan kecemburuan pada Aisyah.

Jejak cinta apakah yang yang telah ditinggalkan Bunda Khadijah? Setidaknya disimpulkan Nabi ada empat hal.

Rasulullah saw. bersabda, “Khadijah beriman ketika orang- orang mengingkariku. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakanku. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia” (HR. Imam Ahmad). Wallahu a’lam bis shawab.

(Baca juga: Bantu Azizah Calon Hafidzah Lawan TBC Paru-paru)

###

Ditulis oleh Adhan Sanusi, Lc,
Konsultan Keluarga & Guru Al-Quran metode WAFA

Foto: puxabay