KPSGJ adalah Komunitas Pecinta Sugar Glider Jember yang terbentuk pada 12 Agustus 2012. Komunitas ini dibentuk sebagai wadah bagi peternak dan penghobi sugar glider yang ada di kota Jember dengan satu visi dan misi.
Yang tentunya bertujuan sama dengan komunitas satwa lain pada umumnya yaitu edukasi dan sosialisasi. Serta mengenalkan cara merawat dan memelihara Sugar Glider pada masyarakat Jember.
Adapun kegiatan-kegiatan KPSGJ di antaranya tukar pikiran dan kupas tuntas problematika Sugar Glider di medsos, berkumpul rutin tiap pekan dan temu akbar bersama seluruh komunitas satwa Jember setiap dua bulan sekali di Alun-alun Jember.
Tergolong Hewan Berkantung
Juga kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada adik-adik sekolah (TK dan SD) dan memeriahkan even kampus dan even-even besar di Jember. KPSGJ juga pernah mengadakan lomba Sugar Glider se-karesidenan Besuki. Adapun kategori lomba seperti jogging wheel, climbing rope, dan makan ulat hongkong.
Sugar glider (Petaurus breviceps) merupakan hewan yang tergolong dalam famili Marsupialia yaitu sejenis hewan berkantung seperti Koala atau pun Kanguru. Hewan ini berasal dari wilayah Indonesia bagian Timur dan Australia.
Di Indonesia, hewan juga dinamai Wupih Sirsik. Nama umum bahasa Inggrisnya mengacu pada pilihan hewan ini untuk memakan nektar manis dan kemampuannya untuk meluncur di udara, seperti bajing terbang (dalam Wikipedia).
Masa hidup Sugar Glider berkisar 15 tahun. Habitat asli mereka berada di hutan. Makanan Sugar Glider di alam liar biasanya berupa serangga, buah dan nektar (madu).
Jenis-jenis sugar glider ada beberapa macam di antaranya Grey, white face (WF), Mozaik, Leucistic, Platinum, Creamino, Albino, Caramel, Black Beauty, Melanistic dan beberapa morph hasil rekayasa genetika. Untuk sugar glider lokal Indonesia yaitu berjenis Grey.
Sugar Glider jantan memiliki biji di bawah badannya sedangkan betina memiliki kantong (pouch) sebagai tempat meletakkan joey. Joey adalah istilah baby/anakan pada hewan marsupialia. Masa kehamilan pada Sugar Glider yaitu terhitung kurang lebih 18 hari setelah terpantau kawin dan jika terdapat tonjolan pada kantung betina maka sudah terdapat calon joey.
Calon joey akan disimpan di dalam kantung induk selama kurang lebih dua bulan fenomena ini disebut dengan IP (In Pouch), ketika joey sudah lahir namun masih berada di dalam kantong induknya.
Hingga pada kurun waktu dua bulan di dalam kantung maka joey akan dikeluarkan oleh sang induk. Kondisi ini disebut dengan OOP (Out Of Pouch). Dari kondisi ini barulah bisa dihitung umur joey.
Sugar Glider juga memiliki patagium, yaitu membran atau lapisan tipis yang ditumbuhi rambut yang membentang dari pergelangan tangan hingga pergelangan kaki. Patagium selain digunakan untuk meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya dengan merentangkan tangan dan kakinya, juga digunakan untuk mengontrol arah Sugar Glider ketika di udara.
Sugar Glider juga termasuk hewan nokturnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari. Sugar Glider juga bisa disebut hewan saku karena bentuk tubuhnya yang imut, kecil dan mungil sehingga hewan ini dapat muat di saku. (Baca juga: Kisah Kakek Tanpa Tulang Hidung Pantang Mengemis Dari Bondowoso)
Pola Pemeliharaan Tergantung Tujuannya
Tingkat kesulitan memelihara Sugar Glider dipengaruhi oleh tujuannya jika hanya sekadar memelihara satu atau dua ekor dan untuk bersenang-senang maka sangat mudah sekali untuk dipelihara. Namun apabila untuk budidaya maka sangat sulit sekali.
Kita harus menyiapkan kandang lovebird kotak dengan ukuran minimal 47. Pemberian makan berupa buah-buahan dan sayur sebagai makanan utama serta jangkrik dan/atau ulat hongkong. Kadang juga perlu bubur bayi, bunga serta rebus-rebusan sebagai makanan selingan.
Tidak lupa juga sediakan air/madu atau susu kedelai/susu nonlaktosa untuk minumnya. Juga harus disediakan kayu sebagai media mengasah gigi agar tidak terkena karang gigi.
KPSGJ membangun minat para penghobi untuk mengadopsi hewan saku ini dari kemudahan dalam perawatan, ketersediaan (space) ruang/tempat tinggal bahkan hingga pakan pun tidak merepotkan. Hewan ini juga mudah dibawa karena ukuran tubuhnya yang mungil. (Baca juga: Agrowisata Durian di Jember, Potensi Mendunia)
Dan terakhir maksud dan tujuan KPSGJ adalah mewadahi para pecinta hewan mamalia berkantung ini agar bisa mendapatkan tempat untuk sharing. Serta memudahkan para pendidik mulai jenjang TK dan SD untuk mengenal jenis hewan dalam tingkatan edukasi dasar. (Naskah : Okibintan/KPSGJ | Foto : dok.pri).
Contact Person KIM: 0813.5805.0002
Instagram: @kim_crabbs | @akim.mika15
Facebook: KPSGJ (Komunitas Pecinta Sugar Glider Jember)