“Semua keadaan orang beriman itu selalu menakjubkan. Semua urusannya itu baik baginya. Jika ia mendapat nikmat, dia bersyukur. Itu baik untuknya. Jika dia mendapat kesusahan, dia bersabar. Itu juga baik untuknya” (HR. Muslim no. 2999).
Dan wujud dari sabar itu salah satunya adalah terus berusaha dengan cara yang baik. Begitu pula yang dilalui Risqi Marzuqi, pemuda di Dusun Gadingan, Desa Gunung Sari, Kecamatan Maesan, Bondowoso.
Sang Ibu Telah Tiada
Pemuda berusia 17 tahun ini sedang mendapat ujian. Tiga tahun yang lalu sang ibu meninggal dunia. Lalu ayahnya sakit di bagian mata dua tahun terakhir ini.
Sehingga kini ia tidak bisa melihat dengan sempurna. “Kalau mau buang air besar atau buang air kecil harus saya tuntun,” tutur Risqi.
Risqi menceritakan bagaimana ayahnya bisa mengalam kebutaan seperti itu. Sang ayah Bakir (66 tahun) dulunya tulang punggung keluarga.
Kemudian Allah memberi ujian dan mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan penglihatan tak bisa kembali normal.
“Sejak itu bapak nggak bisa melihat lagi. Setelah itu juga bapak nggak bisa kerja lagi,” ungkap anak tunggal dari pasangan Bakir dan (almh) Hasiseh ini.
Tak Ada Toilet Di Rumah
Sedangkan sang ibu juga telah meninggal dunia karena sakit. Yang sangat memprihatinkan salah satunya adalah di rumahnya belum ada toilet. Sehingga ketika mau buang air, Risqi harus menuntun sang ayah ke sungai terdekat.
“Kadang kami numpang ke kamar mandi tetangga terdekat,” jelas Risqi.
Sejak sang ayah tak bisa bekerja, kini Risqi menjadi penopang hidup keduanya. Belakangan ini ia ikut bekerja sebagai kuli angkut batubata, hanya diupah Rp 50.000 per hari. “Itu pun tidak setiap hari kerjanya. Kadang menunggu diajak orang kerja. Kadang juga karena bapak saya tidak bisa ditinggal jauh,” ucap Risqi.
Beruntung karena para tetangga sangat peduli dengan keduanya. Risqi mengatakan kalau para tetangga sering memberi bantuan. “Ada tetangga yang membawa sembako. Ada juga yang membawa makanan siap makan. Untuk makan sehari-hari kami sering dibantu warga sekitar. Alhamdulillah, warga di sini ramah dan peduli,” jelasnya.
Fais, tetangga terdekat juga menceritakan hal ini kepada tim survei YDSF. “Warga di sini banyak yang simpati pada keluarga Pak Bakir. Biasanya ada yang mengantarkan nasi dan lauknya. Ada juga yang memberi sembako,” tuturnya.
Mari kita ringankan beban Risqi. YDSF sedang mengupayakan pembangunan toilet di rumahnya. Tim YDSF juga sedang membuka peluang kerja bagi Risqi agar tetap bisa menopang keluarganya.
Uluran Tangan Anda Sangat Berarti
Jika Anda tergerak untuk meringankan beban Risqi, silakan salurkan donasi terbaik Anda melalui rekening Bank Syariah Indonesia nomor 703.996.999.2 atas nama Yayasan Dana Sosial Al Falah. Silakan hubungi petugas kami di nomor resmi YDSF: 0811-350-3151 (WhatsApp/SMS) untuk info lebih lengkapnya.
“Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu” (HR At-Thabrani).