Sehat Ala Rasul | “Jika kamu ingin sehat badanmu dan sedikit tidurmu, maka sedikitkanlah makanmu.” Itulah nasihat Imam Sufyan ats-Tsauri, seorang ahli tafsir Al-Qur’an, hadits dan Fiqh (96 -161 H).
“Perut adalah sumber penyakit dalam tubuh,” itulah penjelasan dr. Zaidul Akbar, pelopor Jurus Sehat ala Rasulullah (JSR) seperti yang dikutip pikiran-rakyat.com.
Makanan yang Anda konsumsi harus memberi energi untuk bisa melaksanakan kewajiban kita pada Allah, dan menghasilkan kekuatan untuk bisa menunaikan aktivitas dan kerja kita setiap hari. Maka dari itu kita tidak makan makanan sembarangan, pilih yang halal dan baik (bergizi).
Seperti yang diperintahkan Allah, “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS. Al Baqarah 168).
Pakai Pola Rumusan 3J
Yang pertama, adalah jam. Maksudnya usahakan makan secara teratur sesuai jam kebiasaan makan, kecuali dalam kondisi berpuasa maka harus ikuti aturan syariat.
Baca juga: Buah Asam Yang Manis | Agrowisata Desa Olean, Situbondo
Bagi sebagian orang makan tidak teratur tidak jadi masalah, tapi bagi sebagian lainnya apalagi yang punya gangguan lambung (maag). Disiplin jam makan sangat penting agar tidak menimbulkan gangguan lambung yang lebih parah.
Yang kedua, adalah jenis. Banyak jenis makanan di sekitar kita, ada yang mahal harganya dan ada yang murah. Kita bisa memilih sesuai selera dan isi kantong kita.
Namun yang perlu kita perhatikan adalah halal dan haramnya, bukan harganya semata. Allah berfirman, "Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya" (QS. Al Maidah 88).
Yang ketiga, adalah jumlah. Meskipun yang kita makan adalah makanan halal dan bergizi, tapi kita harus membatasi kadar dan jumlahnya. Jangan melampui batas atau berlebihan.
Karena makan terlalu kenyang akan menyebabkan gangguan kesehatan, berat untuk beribadah dan kurang produktif dalam beraktivitas. Ingatlah pesan Allah dalam al-Qur’an, “Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf 31).
Efek Buruk Pola Makan Tak Seimbang
Banyak efek buruk bagi kesehatan akibat konsumsi makanan berlebihan. Di antaranya memicu terjadinya obesitas, meningkatkan risiko penyakit kronis, mengganggu fungsi otak, menimbulkan gas berlebih dan kembung, dan lainnya.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Terlalu kenyang menyebabkan badan terasa berat dan hati mengeras, mengurangi kecerdasan, menyebabkan kantuk, dan membuat pelakunya berat untuk ibadah” (Kitab Ihya Ulumiddin: 1/ 26).
Baca juga: Tiga Lansia Bersaudara Disabilitas Di Bondowoso Selalu Gandengan Jualan Sapu
Kapasitas Perut Jadi 3 Bagian
Berapa batas kekenyangan itu? Karena masing-masing berbeda ukuran kapasitas perutnya. Ada yang makan setengah piring sudah merasa kenyang, ada yang makan satu piring sudah merasa kenyang, dan ada yang perlu lebih dari itu.
Oleh karena itu perhatikanlah ukuran standar yang diberitahukan oleh Rasulullah saw. berikut ini, yaitu dengan membagi isi perut menjadi 3 bagian.
Rasulullah saw. bersabda, “Tiada tempat yang lebih buruk diisi manusia seperti perutnya. Cukuplah anak Adam beberapa suap makanan agar bisa menegakkan punggungnya. Kalaupun ingin makan lebih, hendaklah menjadikan perutnya sepertiga untuk makannya, dan sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk bernafasnya.” (HR. Ahmad, dan Tirmidzi serta ia menshahihkannya).
Jika kita ingin tetap sehat dan bugar, maka aturlah pola makan kita. Jangan berlebihan, apalagi tidak peduli dengan halal dan haram. Karena itu akan membahayakan diri kita, membahayakan jasmani dan ruhani kita.
Imam Al Ghazali rahimahullah berkata, “Siapa yang makan (makanan) haram maka anggota tubuhnya cenderung maksiat, dikendalikan atau tidak, disadari atau tidak. Dan siapa yang makanannya halal, maka anggota tubuhnya cenderung taat dan mudah untuk berbuat kebaikan” (Kitab Ihya’ Ulumiddin: 2/ 405).
Oleh Hasan Bishri, Lc, Direktur Ruqyah Center Salemba Jakarta
Baca juga: Gerobak Gratis Jualan Keripik Untuk Usaha Keluarga di Jember
Foto: pixabay