Suami Istri Bertengkar | Rahasia Agar Tetap Samawa

03-05-2021

Suami Istri Bertengkar | Rahasia Agar Tetap Samawa. Seorang ibu datang konsultasi kepada seorang ustadz, suaminya begini begitu. Intinya curhat tentang kekurangan suaminya yang kurang bertanggung jawab dalam keluarga. Di sisi lain, seorang laki-laki mengumbar keburukan istrinya di media yang seakan dia tidak punya kebaikan dalam rumah tangganya.

Pertengkaran dalam keluarga adalah keniscayaan. Suami dan istri bertengkar itu biasa terjadi. Walaupun tingkatan pertengkarannya bisa berbeda-beda. Level pertengkaran terendah adalah pertengkaran hati, yaitu menyimpan kedongkolan atas pasangan masing-masing.

Dan ini pasti di alami semua pasangan, bahkan pasangan selevel Nabi Muhammad saw. tidak lepas dari ‘pertengkaran’ level ini. Yaitu ketika Nabi saw diprotes para istri terkait kurang uang belanja.

Saat suami istri bertengkar itu hanya melihat sisi negatif pasangan, sisi buruknya. Seakan pasangan kita sudah tidak ada kebaikannya sama sekali.

Padahal seburuk-buruk pasangan tetaplah dia berjasa pada kita. Minimal kita telah menjadi manusia yang telah melaksanakan sunnah nikah, atau setidaknya telah terjaga dari maksiat zina.

Ketika Suami Istri Bertengkar, Ingat Kembali Kebaikan-kebaikannya 

Tentu kebaikan pasangan kita lebih dari sekadar itu bukan? Jasa inilah yang Allah ingatkan kepada kita agar pertengkaran itu jangan sampai melupakan jasa masing-masing.

“Dan janganlah kamu melupakan keutamaan (kebaikan-kebaikan) di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah 237).

Ini Sebab Utama Suami Istri Bertengkar 

Mengingat orang lain itu banyak sekali jasanya, terutama jasa orang yang dekat dengan kita. Itu lebih kita butuhkan. Karena umunya jasa orang yang tidak bersama itu lebih mudah diingat daripada jasa orang yang setiap hari hidup berdampingan.

Apa sebab? Karena orang yang hidup bersama itu tercampur antara kebaikan dan keburukan, sedangkan orang yang jauh itu hanya terlihat kebaikannya.

Maka tidak heran kalau kita lebih merasa orang yang paling dekat itu kurang berjasa walaupun setiap hari dilayani, dimasakkan makanan, diberi uang belanja dan lainnya. Tetap lebih berjasa tetangga yang sesekali mengantarkan makanan pada kita. Atau teman yang sering kasih kita oleh-oleh.

Dengan sering mengingat jasa orang lain, itu akan meminimalisasi energi pertengkaran. Orang yang ingat jasa orang lain akan melahirkan sifat syukur kepada Allah dan berterima kasih atas jasa orang lain.

Inilah Jasa-jasa Pasangan Kepada Kita

Apa saja sisi kebaikan yang pasti ada dalam semua keluarga yang menikah? Setidaknya sebagai berikut:

1. Nikah itu jalan keselamatan

Pernikahan telah menyelamatkan kita dari kejombloan, dan itu telah menaikkan derajat kemanusiaan kita. Menyelamatkan kita dari kesepian

Orang tetap memandang bahwa pernikahan itu lebih baik daripada membujang. Saya sering menulis maupun ceramah bahwa kecewa kepada pasangan menikah itu masih lebih baik dibandingkan orang yang merasa bahagia dalam kesendirian.

2. Mengerem Perbuatan Zina

Naluri setiap orang normal adalah hasrat seksual. Dan dengan menikah, kita telah terselamatkan dari dosa paling buruk yaitu perzinaan.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra 32). Inilah seburuk-buruk cara salurkan syahwat. Jika mendekati saja dilarang, apalagi berbuat. Sebaliknya, menyalurkan hasrat seksual jadi berpahala dengan menikah. Rahmat besar dari Allah.

3. Allah telah memberikan keturunan melalui dia.

Kebahagiaan orang menikah adalah anak. Betapa berjasanya pasangan kita karena telah hadiahkan keturunan dalam hidup kita.

Ini baru kebaikan umumnya yang hampir di semua pernikahan. Belum lagi kebaikan dan kelebihan khusus pada pasangan kita. Tentu kalau digali akan lebih banyak lagi.

Al Baqarah ayat 237 di atas sebenarnya untuk mereka yang bercerai. Karena umumnya orang kalau ditanya sebab perceraian, akan mengungkit aib mantannya. Seakan dia tidak punya jasa sama sekali. Allah perintahkan agar orang yang bercerai itu mengingat-ingat kabaikan pasangannya agar meredam niat membongkar aibnya.  (Baca juga: Suami Sebagai Imam Dalam Keluarga | Tips dan Cara Melatih)

Inilah Rahasia Agar Samawa

Jika kepada yang bercerai saja  Allah perintahkan untuk tidak melupakan jasa pasangan, terlebih lagi kepada yang masih utuh keluarganya. Pasti lebih utama untuk selalu mengingat kebaikan pasangan kita, untuk terjaganya keutuhan rumah tangga kita.

Bahkan yang mungkin kita anggap sebagai keburukan pasangan, jika dipandang dengan pandangan positif,  ternyata itu bisa menjadi tanda kebaikan pasangan kita.

Contoh. Ngorok atau kentut. Itu bisa jadi bentuk kebaikan pasangan kita. Setidaknya itu tanda bahwa pasangan kita masih hidup. Saya pernah tulis kisah tentang kentut pasutri ini beberapa edisi yang lalu.

Suami istri bertengkar pasti menyisakan sakit hati. Tetapi bashirah imanlah yang akan menunjukkan kepada jasa kebaikan pasangan kita masing-masing. (Baca Juga: Agar Emosi Stabil | Tips Bagi Suami Istri)

 

Untuk menambah keberkahan keluarga, Anda bisa bersedekah secara rutin ke Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF), sebuah lembaga amil zakat yang terpercaya di Indonesia sejak 1987.

Percayakan infaq terbaik Anda melalui rekening BRI Syariah nomor 77.00.000.000 atau Bank Mandiri Syariah nomor 703.996.999.2 atas nama Yayasan Dana Sosial Al Falah. (Baca juga: Bantu Azizah Calon Hafidzah Lawan TBC Paru-paru)

###

Ditulis oleh Adhan Sanusi, Lc,
Konsultan Keluarga & Guru Al-Quran metode WAFA

Foto: puxabay